Kuliah Umum DJPPR "Hutang Indonesia, Bagaimana Mengelola Agar Bermakna Bagi Bangsa"

Pada hari senin 11 Desember 2017 kampus PKN STAN menyelenggarakan kuliah umum bersama dengan DJPPR atau Direktur Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko. Kuliah umum dilaksanakan di gedung G PKN STAN mulai pukul 08.00 sampai dengan Pukul 12.00. Narasumber dari Kuliah umum kali ini adalah Dr. Luky Alfirman, S.T., M.A. Kuliah umum tersebut hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi D I Kebendaharaan negara, D III Kebendaharaan Negara tingkat 2 dan tingkat 3. Open gate dimulai pada pukul 07.00.


kuliah umum diawali dengan sambutan dari direktur PKN STAN dan acara kuliah umum di moderatori oleh Bapak Joko Sumantri. Outline dari kuliah umum kali ini adalah :
I.   Tantangan Pembangunan Indonesia
¤Tujuan Pembangunan
¤Kualitas SDM Indonesia Relatif Rendah
¤Terdapat Gap Infrastruktur
¤Perlu Sinergi Kebijakan
II.   Kebijakan Fiskal, APBN dan tantangannya
¤Arah dan strategi kebijakan fiscal
¤Tantangan Pengelolaan APBN


III. Mengapa kita berutang
IV. Pemanfaatan Utang
¤Utang untuk belanja produktif
V. Pengelolaan Utang Pemerintah
¤Capaian pengelolaan utang Pemerintah
¤Perkembangan outstanding utang dan kepemilikan SBN
VI. Strategi Pengelolaan Utang
¤Siklus Pengelolaan Utang
¤Strategi Pengelolaan Utang
¤Predikat Layak Investasi
VII. Kesimpulan


Hal yang dibahas pertamakali adalah mengenai tantangan pembangunan nasional. Sebelum
membahas tentang tantangan mengenai pembangunan nasional, alangkah baiknya kita melihat
dahulu tujuan pembangunan Nasiona. tujuan utama dari pembangunan Nasional adalah masyarakat
yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Mengentaskan Kemiskinan
2. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing
3. mengurangi ketimpangan

Untuk melaksanakan ketiga hal tersebut, fundamental ekonomi harus terjaga dan juga kebijakan harus
mendukung. Tetapi meskipun fundamental ekonomi baik, nyatanya tantangan masih tinggi. hal tersebut
dapat dilihat dari grafik berikut :

Potensi Indonesiayang diperkirakan pada tahun 2045 adalah di bidang demografi dan ekonomi.
Untuk potensi Indonesia di bidang demografi adalah, penduduk Indonesia mencapai 309 juta jiwa,
usia produktif 52% , 75% tinggal di kota, dan 80% kelas menengah. Sedangkan potensi Indonesia di
bidang ekonomi adalah ekonomi indonesia menepati posisi ke-5 terbesar di dunia, pendapatan per
kapita mencapai US$29.300, struktur ekonomi bergeser pada sekotor bernilai tambah tinggi, dan 73%
kue ekonomi ada di sektor jasa. 

Tetapi untuk mendapatkan Potensi tersebut ada prasyaratnya. Prasyaratnya adalah adanya kesiapan
infrastruktur, kesiapan teknologi, tata ruang wilayah, kualitas SDM yang baik, kelembagaan
pemerintah, dan sumber daya ekonomi dan keuangan ( APBN ). Jika prasyarat tidak terpenuhi,
demographic dividend dapat berubah menjadi demographic burden. dan kunci dari semua nya adalah
adanya INVESTASI SEDARI DINI.

Perlu ada sinergi kebijakan dari semua sektor untuk mengatasi tantangan pembangunan, diantaranya dukungan kebijakan dari :
1. Fiskal / APBN 
    a. APBN yang produktif
    b. Pendapatan Negara Belanja Negara 
    c. Pembiayaan/Utang
2. Moneter
    a. Stabilitas Harga (Inflasi
    b. Stabilitas Nilai Tukar
    c. Uang beredar
    d. Suku bunga
3. Sektor Riil
    a. Iklim Investasi
   b. Daya Beli
   c. Ketenagakerjaan
   d. Perdagangan
   e. Industri
4. Global/ Eksternal
5. Politik
6. Hukum dan Keamanan

dan pertanyaan terbesar adalah MENGAPA PERLU BERUTANG ??
jadi Utang diperlukan agar pemerintah dapat menjalankan fungsi penting dan mendesak dengan lebih
cepat (tanpa penundaan ). selaian itu ada alasan lain pemerintah perlu melakukan utang, antara lain :
1. Menjaga momentum dan menghindari opportunity loss 
    a. Beberapa kebutuhan belanja tidak bisa ditunda,
 -misalnya penyediaan fasilitas kesehatan dan ketahanan pangan
   b. Penundaan hanya akan mengakibatkan biaya/kerugian yang lebih besar di masa datang

2. Memberikan legacy (warisan) yang baik untuk generasi selanjutnya
    a. Beberapa belanja saat ini diperlukan/dinikmati oleh generasi mendatang
      -misalnya belanja pendidikan dan infrastruktur
    b. Golden rule: Utang untuk investasi dapat memenuhi keadilan antar generasi karena akan 
       mewariskan aset bagi generasi mendatang
    c. Legacy yang baik muncul apabila utang digunakan untuk membiayai hal-hal yang produktif

3. Menjaga dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
    a. Tanpa utang ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh pada level saat ini
    b. Study BKF: jika rasio utang terhadap PDB ditahan pada level 23% maka rata-rata pertumbuhan
       ekonomi        2013-2016 akan berada di bawah 5%. Mempertahankan rasio utang terhadap PDB        pada level 23% berarti menghilangkan kesempatan penciptaan lapangan kerja 150-200 ribu orang      dalam kurun waktu 2013-2016

4. Mengembangkan pasar keuangan
    a. Menyediakan benchmark bagi industri keuangan
    b. Menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat
    c. Membantu BI dalam kegiatan operasi moneter


    Keseimpulan dari kuliah umum DJPPR kali ini adalah :
1. Untuk mencapai masyarakat maju dan makmur, Indonesia membutuhkan pembangunan di berbagai
    bidang terutama kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan perlindungan sosial
2. Sumber pembiayaan pembangunan sebagian dibiayai melalui penambahan utang pemerintah.
    Tambahan pembiayaan utang memungkinkan kenaikan belanja produktif di bidang pendidikan,
    infrastruktur, kesehatan, transfer ke daerah dan dana desa, serta belanja sosial
3. Utang Pemerintah dikelola secara profesional, hati-hati, transparan, dan terukur sehingga mendapat   peringkat layak investasi karena memiliki risiko yang terkendali.
4. Risiko pembiayaan kembali, risiko tingkat bunga, dan risiko nilai tukar dikelola dengan baik 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqih Muamalah

HAK, KEWAJIBAN, DAN DISIPLIN MAHASISWA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

GEMAPEKA PKN STAN 2017